Be happy =)

2.12.2011

Birul Walidaini (Berbuat baik kepada orang tua) = Hak ortu, Kewajiban kita

Sabtu, Februari 12, 2011 Posted by Akhsin Nurlayli No comments
Mengapa kita harus mremberikan hak-hak orang tua? Sebab Islam sebagai diin (ajaran dan tuntunan hidup) yang syaamil (menyeluruh) dan kaamil (sempurna) memiliki seluruh perangkat yang jelas tentang norma dan aturan kehidupan, termasuk di antaranya norma dan aturan terhadap orang tua. Menurut abu Bakar Jabir El-Jazair pengarang buku Minjahul Muslim, ketika kita berbuat baik dan hormat kepada orang tua bukan hanya disebabkan karena mereka adalah sumber penyebab keberadaan kita, dan mereka terlebih dulu berbuat baik kepada kita, tetapi juga karena Allah SWT. Telah mewajibkan untuk berbuat baik kepada mereka dalam rangka ibadah kepada Allah.

Dalam surat Al-Isra’:23, Allah berfirman yang artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.



Surat ini diawali dengan perintah untuk hanya menyembah kepada Allah SWT. Itu berarti betapa pun sayang dan hormatnya kita kepada orang tua, ketaatan tetaplah kepada Allah SWT. Artinya jika perintah ata permintaan orang tua kepada kita berkaitan dengan perbuatan maksiat, maka kita tidak diperkenankan untuk menaati beliau. Hal ini yang terkadang menjadi masalah bagi kita dan kebingungan sering membuat kita tidak bisa membedakan antara ketaatan dan keharusan berbuat baik. Arti birul walidaini adalah berbuat baik, jika kita tidak setuju atau kurang sepakat dengan pendapat, perintah atau permintaan orang tua kita, maka penolakan itu tetap harus dengan cara yang baik, sopan, halus, danu lemah lembut.

Sepertinya inilah akar permasalahan yang sering menimpa kita, ketika bergaul dengan ortu. Kita kadang tidak bisa menahan emosi, ketika ayah dan ibu tidak sepakat dengan pilihan kita, atau ketika kita merasa orang tua memaksakan kehendaknya kepada kita sebagai anaknya. Pada surat lain Allah berfirman: Luqman 14.


(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus [*] lagi Maha Mengetahui.
[*] Yang dimaksud dengan "Allah Maha Halus" ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
Berarti bertambah banyak kewajiban kita kepada orang tua untuk berbuat baik?
O iya sahabat, berkata buruk kepada orang tua, ata mencaci maki orang tua termasuk dosa besar. Rasulullah bersabda: yang artinya: ”Apakah kalian tiada mau kuberi tahu tentang dosa yang terbesar? Mereka menjawuab, ‘tentu saja wuahai Rasulullah.’ Bersabda Rasulullah,’musyrik kepada Allah, mencaci maki orang tua.”(HR.Bukhari Muslim)
Coba kita bayangkan, bagaiman perasaan ibu atau ayah kita, kalv kita menolak perintah, permintaan, atau arahan beliau dengan kasar. Betapa terlkanuya meureka. Apalagi kepada ibu. Posisi ibu sebagaimana dikatakan Rasulullah memiliki tempat yang sangat istimewa “Siapakah yang paling berhak untuk aku pergauli? Rasulullah menjawab,’ ibumu,’ lalu siapa lagi? Ibumu. lalu siapa lagi? Ibumu. lalu siapa lagi? Ibumu. lal lalu siapa lagi? Ibumu siapa lagi? Bapakmu lalu siapa lagi? Ibumu. (HR.Bukhari Muslim).


0 komentar:

Posting Komentar